Pilar transformasi ekonomi tersebut sekaligus menjadi pendukung utama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2024-2045.
Hal ini dipaparkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menjadi narasumber dalam Indonesia Data and Economic (IDE) di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
“Untuk mewujudkannya kita harus melakukan transformasi, yaitu lompatan-lompatan besar
yang hanya bisa kita raih apabila kita berani, bertekad, dan berusaha keras,” kata Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar itu menekankan, jumlah angkatan kerja pada 2022 mencapai 68,63 persen dari jumlah populasi 274,9 juta jiwa.
Pemerintah pun mengoptimalkan pemanfaatan peluang bonus demografi dengan menyiapkan generasi muda sebagai
digital native agar mampu berdaya saing dan relevan, sesuai dengan kebutuhan industri serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
"Ini harus dioptimalkan karena waktu yang dimiliki Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi hanya 13 tahun. Dan ini di sebuah negara hanya terjadi satu kali dalam sebuah peradaban, ini tidak bisa diulang,” pungkas Airlangga.
BERITA TERKAIT: