Bahkan, menurut Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi, Maqdir seharusnya tidak gegabah langsung menerima uang Rp 27 miliar tanpa tahu asal-usulnya.
"Begini ya sebagai orang hukum mestinya beliau tidak gegabah menerima uang dengan tanpa kejelasan. Apalagi uang sejumlah itu dan disampaikan ke publik," kata Kuntadi kepada wartawan di Kejagung, Kamis (13/7).
Di sisi lain, Kuntadi juga menyayangkan sikap Maqdir yang terkesan melempar isu terkait sosok yang memberikan uang. Padahal, bila Maqdir tahu asal-usul uang dan disampaikan ke Kejagung, akan membuat terang kasus ini.
"Kami sebenarnya berharap beliau (Maqdir) juga membantu kami untuk membuat terang siapa si S ini, bukan hanya sekadar melempar isu ke masyarakat," kata Kuntadi.
Sebelumnya, Maqdir Ismail membawa uang 1,8 juta dolar AS atau setara Rp 27 Miliar ke gedung Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) Kamis.
Maqdir tiba di Kejagung sekitar pukul 10.11 WIB menggunakan jas hitam dan ditemani seseorang yang membawa segepok uang dolar tersebut.
"Sebagaimana komitmen kami atas nama klien kami Irwan, jumlah uang yang kami bawa 1,8 juta dolar amerika. Uang ini akan kami serahkan atas nama Irwan untuk recovery terhadap hal-hal yang sudah pernah ia terima," kata Maqdir.
Maqdir menerima uang senilai Rp 27 miliar dari pihak swasta dalam bentuk USD. Uang tersebut diduga merupakan hasil korupsi BTS 4G Bakti Kominfo.
Namun, Maqdir tak menjelaskan secara spesifik sosok swasta yang menyerahkan uang tersebut.
BERITA TERKAIT: