Nama Ketum Partai Gerindra dan Ketum Partai Golkar itu memenangkan Konfrensi Daerah (Konferda) yang digelar DPD Projo Jabar di Hotel Horison, Kota Bandung, Minggu (8/7).
Hasil dari konferda ini akan disampaikan ke DPP Projo untuk dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan dilaksanakan pada September/Oktober 2023 dan juga menjelang Pemilihan Presiden 2024.
Pasangan Prabowo-Airlangga mengungguli nama-nama capres dan cawapres lain yang diperdebatkan oleh DPD Projo Jabar bersama 16 DPC kabupaten/kota Projo yang hadir di konferda. Menteri Pertahanan dan Menko Perekonomian RI ini mendapatkan suara terbanyak dari simulasi capres-cawapres yang diperdebatkan secara sengit.
"Konferda ini cuman mengusulkan dari Jabar ke DPP karena itu akan dibawa di Rakernas DPP. Nah kebetulan Jabar tadi terjadi perdebatan yang cukup sengit dan ternyata yang besar adalah Pak Prabowo berpasangan dengan Airlangga," kata Ketua DPD Projo Jawa Barat, Djoni Suherman.
"Kita ada 16 DPC yang hadir, 9 suara ke Prabowo-Airlangga, 4 suara ke Ganjar-Prabowo terus Prabowo sendiri yang tidak ada cawapresnya itu 1 suara, Prabowo-Ganjar dan Prabowo-Erick Thohir 1suara. Jadi di kita cukup dinamis semua ada dan akhirnya kita mengkerucutkan yang terbanyak adalah Prabowo-Airlangga," imbuhnya.
Djoni menilai, pasangan Prabowo-Airlangga itu seperti Presiden dan Wakil Presiden RI pertama, Soekarno-Hatta. Airlangga yang menjabat Menko Perekonomian RI hari ini dinilai teruji dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang merebak di tanah air.
"Kita lihat Airlangga ini sudah teruji waktu kita menghadapi Covid-19 pun ekonomi kita cukup stabil dibandingin negara-negara lain. Karena dia seorang ekonom yah kita lihat
track record beliau seperti itu," tegasnya.
Akan tetapi, keputusan akhir Projo akan berlabuh ke Capres dan Cawapres 2024 nanti merupakan hasil dari Rakernas yang akan digelar oleh DPP Projo.
BERITA TERKAIT: