Menjadi kewajiban negara untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bersifat spesifik itu. Mengingat anak berkebutuhan khusus juga merupakan warga yang memiliki persamaan hak dengan anak normal lainnya.
“Anak berkebutuhan khusus itu orang istimewa yang harus kita motivasi dan dorong untuk bisa berkarya. Karena di tengah kekurangan, mereka juga memiliki kelebihan,” kata kader muda PDI Perjuangan, Paul Baja M Siahaan, diwartakan
Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (29/6).
Bacaleg PDIP untuk DPR RI dari Dapil Sumut I (Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi) ini menjelaskan, secara khusus ia sangat termotivasi untuk memastikan negara hadir dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Motivasi inilah yang mendorongnya untuk maju menjadi bakal calon anggota DPR RI.
“Saya ingin ikut dalam membuat aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan penanganan anak-anak berkebutuhan khusus. Saat ini belum ada misalnya kewajiban bagi perusahaan untuk menerima orang yang mengalami kecacatan fisik untuk diterima bekerja, aturan seperti itu harus didorong. Karena mendapatkan pekerjaan itu juga bagian dari hak mereka,” ujar Paul Baja.
Pernyataan Paul ini didasarkan pada pengalamannya selaku orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Menurut Paul, saat ini masih banyak stigma negatif di masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus. Padahal, ia memastikan anak berkebutuhan khusus adalah orang yang memiliki kelebihan kalau ditangani dengan benar.
“Untuk itulah saya ingin hadir, tidak hanya bagi anak saya tapi juga bagi anak-anak yang lain. Ini mungkin terdengar sangat klise, tapi yakinlah bapak ibu, ini dari hati saya yang paling dalam. Saya ingin berbuat bagi masyarakat, terkhusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” pungkasnya.
Sementara itu politikus senior PDIP Sumut, Ramses Simbolon mengatakan, Paul Baja M Siahaan memang sudah lama berkecimpung dalam membantu anak-anak berkebutuhan khusus. Sosok pengusaha muda ini menjadi donatur bagi sejumlah yayasan pendidikan anak berkebutuhan khusus di Kota Medan.
“Saya salah seorang pengurus di Yayasan Karya Murni tempat sekolah anak-anak berkebutuhan khusus. Siswanya bukanlah orang-orang dari keluarga mampu. Tapi mereka tetap bisa bersekolah di sana karena Pak Paul yang selalu memberikan donasi untuk menggaji guru pengajar dan juga pengadaan fasilitas,” tuturnya.
Itu artinya, kata Ramses, Paul merupakan sosok yang tidak asing dalam persoalan penanganan anak berkebutuhan khusus.
“Niatnya untuk membantu orang lain itulah yang mendorongnya masuk politik. Ia berharap bisa lebih menjangkau masyarakat luas jika duduk menjadi wakil rakyat di Senayan,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: