Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, pengakuan SBY bertemu Jokowi dan Megawati dalam mimpi tidak bisa langsung ditafsirkan sebagai kode berkoalisi dengan barisan penguasa.
“Kalau dalam konteks koalisi, Demokrat sudah berkoalisi dengan Koalisi Perubahan,” ujar Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/6).
Ujang berpendapat, seseorang yang bermimpi bertemu orang lain kerap dianggap sebagai tanda kangen.
“Pesannya itu SBY rindu untuk bersama, rindu untuk bertegur sapa, rindu untuk terlibat bersama membangun bangsa,” tuturnya.
Maka dari itu, dosen ilmu politik Universitas Al-Azhar Indonesia itu justru menafsirkan yang tidak berbau politik terkait mimpi SBY.
“Konteksnya untuk saling menghargai satu sama lain sebagai sesama kepala negara,” demikian Ujang menambahkan.
BERITA TERKAIT: