Demikian pendapat Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS), Arman Salam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/6).
Menurut Arman, politik adalah seni dalam mendapatkan atau merebut kekuasaan. Pertemuan keduanya, bisa dimaknai sebagai upaya mengganjal salah satu calon presiden yang akan tampil yakni Anies Baswedan, dengan balutan komunikasi konstruktif dan penjajakan calon wakil presidin Ganjar dari PDIP.
"Jika dalam pertemuan itu terjadi kesepakan kepentingan yang dianggap lebih besar jelas akan berdampak pada wajah perpolitikan," demikian kata Arman.
Arman menganalisa, salah satu perubahan peta politik yang memungkinkan adalah Anies akan sulit untuk maju sebagai capres. Di sisi lain Demokrat ingin menunjukkan memiliki daya tawar kepada Anies.
Pandangan Arman, tidak ada langkah politik yang berkelas. Ia melihat yang ada kesuksesan kemasan kepada publik.
"Drama bahkan dagelan terus dimainkan yang ujungnya bermuara pada kekuasaan, kepentingan, keuntungan yang lebih panjang lagi diatas kepentingan negara dan masyarakat luas," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: