Alat itu bertujuan untuk mengoptimalkan proses diagnosa dan pengobatan bagi pasien melalui sistem pencitraan medis yang revolusioner ditingkat diagnosis, perawatan, dan outcome pasien, yang didesain untuk merevolusi praktik medis di Indonesia.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono turut hadir dan menjadi saksi peluncuran layanan kesehatan tersebut pada Selasa (13/6).
"Ini bagus pelayanannya. Saya berharap dengan launching ini dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," kata Basuki.
Dengan instalasi photon-counting CT Naeotom Alpha, Indonesia bakal bisa mengobati pasien yang mengalami sakit jantung, kanker dan lainnya.
"Ini adalah salah satu peningkatan pelayanan. Jadi dari pada ke Singapura mungkin di sini, dengan alat ini lebih baik," ujar Basuki.
Di kesempatan yang sama, Direktur RS Abdi Waluyo, dr. Prasetyo Andriono menjelaskan, pemasangan Naeotom Alpha merupakan pencapaian penting dalam dunia medis secara global, terlebih Indonesia.
Sebab, dengan Naeotom Alpha dokter dapat mendeteksi dan mendiagnosa penyakit lebih dini dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.
"Kami sangat senang menjadi rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang memasang Naeotom Alpha CT pertama dan satu-satunya di dunia dengan teknologi photon-counting," katanya.
Hadir dalam acara peluncuran, Alfred Fahringer, Country Head of Siemens Healthineers Indonesia atau perusahaan teknologi kesehatan.
BERITA TERKAIT: