"Jangan sampai ada matahari kembar ke depannya ketika sudah menjabat. Ini akan menyulitkan proses 'ngeblending' keduanya," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen kepada redaksi, Jumat (9/6).
Calon wakil presiden yang terpilih harus mampu mengontrol ego untuk tidak terlalu menonjol dibanding capresnya.
Ia lantas mencontohkan pengalaman pemerintahan Amerika Serikat di masa kepemimpinan Barack Obama. Saat itu, Wapres Obama, Joe Biden rela dan sabar untuk tidak populis demi berjalannya pemerintahan.
"Wapres Joe Biden saat itu rela menjadi ban serep dan jarang muncul ke permukaan demi kebaikan bersama Obama selama jadi presiden Amerika. Kalau Joe Biden tidak bisa menahan diri, maka pencapaian pemerintah AS tidak akan seperti ini," jelasnya.
Pengalaman pemerintahan AS inilah yang patut menjadi rujukan bagi partai politik dan bakal capres dalam menentukan bakal cawapres 2024.
"Presiden dan wakil presiden ditugaskan melayani republik Indonesia. Jika mendapat mandat rakyat, tidak boleh ada matahari 'kembar'," tutup Silaen.
BERITA TERKAIT: