Bakamla RI terpilih sebagai
Chairman pertama di 2023 hasil dari pertemuan pertama ACF di Bali pada tahun 2022 silam.
Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia mengatakan pertemuan ACF Jakarta 2023 diharapkan dapat mendorong kesepakatan penandatangan TOR dan Concept Paper sebagai dokumen prasyarat bagi ASEAN untuk membentuk ASEAN Coast Guard Forum.
"Pembentukan ACF bertujuan menciptakan mekanisme dialog yang ekslusif guna membina sentralitas ASEAN terhadap keamanan maritim di kawasan. Upaya ini disambut baik dan didukung oleh pemimpin negara-negara ASEAN,” ujar Aan dalam keterangan tertulis, Rabu (7/6.
"Untuk itu saya berharap pada kesempatan ini kita dapat menyatukan visi dan mewujudkan komitmen bersama dalam rangka pembentukan formal ASEAN Coast Guard Forum," sambung Aan.
Selain pembahasan TOR ACF dan CP ACF, kegiatan ACF 2023 ini juga akan diisi dengan pembahasan inisiatif baru untuk kegiatan mendatang seperti pembentukan
working group dan
Table Top Exercise (TTX).
Pembentukan
working group ini nantinya akan dibagi menjadi 3 bidang. Pertama, bidang kerja sama operasional, kedua peningkatan kapasitas, dan terakhir yaitu sharing informasi.
Detail dari
working group yaitu berbagi keterampilan dan pengalaman, mengindentifikasi kerja sama regional, diskusi ancaman dan cara penyelesaiannya, mengikuti kegiatan/seminar terkait pengembangan program kerja ACF, dan mengidentifikasi bidang peningkatan kapasitas.
Sedangkan,
Table Top Exercise ini merupakan program inisiasi Bakamla RI bidang penegakan hukum maritim. Rencananya program ini akan diselenggarakan di Jakarta dengan 2 peserta AMS dan 20 orang dari Indonesia.
Pertemuan ACF 2023 di Jakarta turut dihadiri 6 negara yaitu Brunei, Filipina, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Kehadiran negara-negara ini dapat diartikan dukungan yang kuat terhadap terbentuknya ACF di bawah payung ASEAN. Namun demikian, secara prinsip negara-negara tersebut juga mendukung terbentuknya ACF di bawah payung ASEAN.
BERITA TERKAIT: