Usulan ini disampaikan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri perhelatan IPEF Ministerial Conference yang digelar pada 26 hingga 27 Mei 2023 di Detroit, Amerika Serikat. Ini merupakan pertemuan tingkat menteri antara 14 negara IPEF, yang mewakili lebih dari 40 persen ekonomi dunia dan 28 persen perdagangan barang dan jasa secara global.
Pertemuan IPEF tahun ini merupakan pertemuan kedua setelah pertemuan tingkat menteri pertama yang berlangsung di Los Angeles pada tanggal 8 hingga 9 September 2022.
Pertemuan Tingkat Menteri IPEF dibuka oleh Ambassador Katherine Tai, United States Trade of Representative (USTR) dan Gina Raimondo, Secretary of Commerce Amerika Serikat pada hari Sabtu (27/5), usai melakukan berbagai pertemuan dan kegiatan pendahuluan pada hari Jumat.
Terdapat empat pilar utama dalam IPEF, yaitu Pilar I Perdagangan (Trade), Pilar II Rantai Pasokan (Supply Chain), Pilar III Ekonomi Bersih (Clean Economy), dan Pilar IV Ekonomi Adil (Fair Economy). Dalam pembukaannya, Ambassador Tai berharap sejumlah chapters atau bab dalam Pilar I dapat disepakati sebelum IPEF Leaders Meeting pada bulan November 2023.
Beberapa Bab pada Pilar I tersebut meliputi trade facilitation, technical assistance and economic cooperation, good regulatory practices dan service domestic regulations. Sementara itu, Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengusulkan isu critical minerals ikut dimasukkan.
“Indonesia siap ikut serta dalam pembahasan Critical Minerals sebagai salah satu prioritas pembahasan dalam Pilar I IPEF,” tegas Menko Airlangga.
Negara-negara anggota IPEF lain juga mendukung masuknya isu critical minerals dalam pembahasan Pilar I. Bahkan Menteri dari 7 negara ASEAN yang hadir sepakat mendukung usulan Menko Airlangga. Usulan Indonesia tersebut juga mendapatkan response positif oleh Australia.
Mengangkat Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini, Menko Airlangga menyampaikan bahwa bersama negara-negara Anggota ASEAN yang menjadi anggota IPEF, akan mendukung upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka, melalui kerangka Kerjasama IPEF.
“Sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, misi Indonesia adalah mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif dalam jangka panjang, dan terwujudnya IPEF ini akan memperkuat upaya untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar Menko Airlangga.
BERITA TERKAIT: