"Arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas secara tegas mengatakan bahwa ASN Kemenag tidak boleh terlibat politik praktis. ASN Kemenag harus tegak lurus dan berperan menyukseskan pesta demokrasi pemilihan presiden yang aman dan damai," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Saadi, dikutip dari laman Kemenag, Minggu (28/5).
"Jangan karena perbedaan politik kita saling bermusuhan dengan orang-orang di sekitar. Sangatlah rugi bagi kita bila itu terjadi," imbuhnya.
Tak hanya itu, Wamenag juga minta ASN Kementerian Agama untuk tidak ikutan-ikutan menggunakan istilah cebong, kampret, dan kadrun. Sebab, penggunaan istilah-istilah itu tidak produktif dan harus diakhiri.
"Siapa pun yang terpilih nanti dalam pemilihan presiden adalah putra-putra terbaik bangsa," jelas Wamenag.
"Tidak ada lagi istilah kelompok cebong dan kadrun. Kita harus sukseskan pemilu yang aman, tertib dan damai. Jangan karena perbedaan politik membuat kita terpecah belah," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: