Begitu dikatakan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid dalam webinar “Dinamika Politik dan Populisme di Indonesia” yang digelar Sekolah Politik bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (23/5).
“Dinamika politik saat ini, diwarnai dengan perkembangan digital atau media sosial," ujar Meutya Hafid.
Dalam fenomena digital saat ini, kata Meutya, konsumsi informasi yang tidak akurat dinilai sangat berbahaya bagi dinamika politik Indonesia.
Pasalnya, lanjut politisi Partai Golkar itu, informasi yang tidak akurat dapat menimbulkan kepanikan dan kekacauan, memecah belah masyarakat, meningkatkan diskriminasi, dan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam aktivitas politik.
Kata Meutya, diperlukan kesiapan emosional dari individu dalam mencerna satu informasi. Sehingga, tidak sembarang mencerna informasi tanpa dipastikan akurasi kebenarannya.
"Tantangannya adalah sosial media saat ini jauh lebih tajam, sebab itu perlu dicerna, dipahami, dan jangan sampai dikendalikan oleh emosi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: