Meskipun tidak diundang dalam pertemuan ketua umum parpol pendukung pemerintah di Istana Negara pada Selasa lalu (2/5), Nasdem masih menganggap mereka bagian dari koalisi pendukung pemerintah Jokowi hingga 2024.
Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dalam wawancara eksklusif di stasiun televisi swasta nasional bertajuk “Salah Nasdem Apa?”, Senin malam (8/5).
“Kalau dari subjektivitas dan objektivitas kita, ya pastilah kita anggap masih sebagai koalisi pemerintahan. Tapi kalau presidennya menyatakan dia sudah punya koalisi sendiri itu barangkali bisa dimaknai sebagai maksud yang positif saja,” ucap Surya Paloh.
Surya Paloh berpandangan, Jokowi tidak mengundang Nasdem lantaran perannya di pemerintahan belum ada yang perlu dibicarakan. Sedangkan parpol pendukung lain barangkali dirasa perlu untuk dibicarakan.
“Itu kalau positif thinking,” tuturnya.
Jika berburuk sangka atau negatif thinking, lanjut Surya Paloh, pihaknya justru merasa heran dengan sikap Kepala Negara. Karena, menurutnya, seorang Presiden seharusnya mengakomodasi stakeholder terkait dalam hal ini parpol pendukung untuk menguatkan pemerintahannya hingga akhir masa jabatan.
“Kalau negatif thinking, kita berpikir ya ini kenapa ya ini orang (Jokowi) sebagai presiden berpikirnya kok tidak dalam satu pemikiran yang menjaga keutuhan koalisi pemerintahan itu sendiri?” jelasnya.
“Jadi tergantung kita sekarang, mau berpikir positif thinking atau yang negatif thinking. Saya positif thinking,” tegas Surya Paloh.
BERITA TERKAIT: