Menurut pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, Prabowo menyampaikan pesan tersirat mengenai harapannya "dibekingi" mantan Panglima TNI era Orde Baru itu yang merupakan bagian pemerintahan saat ini.
"Pernyataan Prabowo yang meminta Wiranto untuk turut mendampingi dirinya sebagai capres, adalah pernyataan bahwa hubungan Istana dan Prabowo tidak ada masalah," ujar Efriza saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (3/5).
Efriza menjelaskan, permintaan Prabowo yang dipicu oleh pernyataan Wiranto yang menyebut sudah bersama 5 presiden berbeda, menjadi amunisi tambahan menghadapi Pilpres 2024.
Terlebih, Prabowo juga telah menolak diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) bagi Ganjar Pranowo selaku calon presiden (capres) yang diusung PDIP Perjuangan.
"Dan pernyataan itu juga sekaligus meminta representasi militer berada bersama dia yang saat ini adalah tokoh representasi militer dari jabatan dirinya sebagai Menhan," demikian Efriza.
BERITA TERKAIT: