"Loyalitas pemilih Golkar cukup besar, lagipula sudah lama tidak usung Capres sendiri," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin(24/4).
Menurutnya, sepak terjang Airlangga sebagai politisi dan Menko di pemerintahan harus diperhitungkan sebagai bekal untuk nyalon presiden, bukan wakil presiden.
"Dalam situasi saat ini, memahami perjalanan karir politik Airlangga, harusnya ia layak duduk sebagai Capres 2024. Melihat rivalitas yang muncul, harusnya Golkar percaya diri dengan kandidat kader sendiri," tambahnya.
Namun Dedi tidak menutup mata ihwal elektabilitas Airlangga yang belum masuk 10 besar sebagai calon presiden.
"Airlangga masih masuk klaster Cawapres, meski upaya sudah dibangun Golkar, juga ada KIB yang memungkinkan Airlangga maju sebagai Capres sendiri," kata Dedi.
BERITA TERKAIT: