Analisis tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, merespons deklarasi Ganjar oleh PDIP yang dihadiri Jokowi, di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat kemarin (21/4).
Ujang mengatakan, mulanya ia memprediksi Koalisi Besar bisa terbentuk kalau PDIP bergabung.
“Tadinya bisa jadi Koalisi Besar
fifty-fifty, bisa terjadi bisa tidak,†ujar Ujang saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/4).
Namun, ketika Jokowi menunjukkan dukungan kepada PDIP untuk mencapreskan Ganjar, kemungkinan Koalisi Besar terbentuk justru semakin kecil.
“Koalisi Besar itu tidak akan terbentuk, tidak akan terjadi (setelah Jokowi dukung Ganjar),†tuturnya.
Salah satu hal yang juga memperkuat dugaannya tersebut, Ujang berpendapat, Jokowi sudah disetir oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Sehingga peran Jokowi dalam pembentukan Koalisi Besar akan hilang.
“Karena Koalisi Besar itu kan orkestranya Jokowi, ketua timnya Jokowi. Kalau Jokowi berpindah hati mendukung capres yang didukung PDIP, ya Koalisi Besar tidak akan terbentuk, tidak akan terbangun,†demikian Ujang.
BERITA TERKAIT: