Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peringati Hari Al Quds, KOSPY Siap Geruduk Kedubes AS Besok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 13 April 2023, 12:52 WIB
Peringati Hari Al Quds, KOSPY Siap Geruduk Kedubes AS Besok
Peringatan Hari Al Quds di Jakarta pada tahun 2018/AP
rmol news logo Menjelang peringatan Hari Al Quds, sebuah aksi dipersiapkan untuk mengutuk penjajahan zionis Israel terhadap Palestina. Peringatan Hari Al Quds yang dilakukan setiap Jumat terakhir bulan Ramadhan, kali ini jatuh pada Jumat (14/4).

Di Indonesia, sedikitnya 1.500 orang dari berbagai kota diperkirakan akan ikut menggeruduk Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta. Mereka mengecam segala bentuk dukungan AS terhadap Israel.

Koordinator humas aksi Hari Al Quds Internasional se-Indonesia, Dede Azwar N menyebut aksi ini akan digelar secara serentak di sejumlah kota besar di tanah air, termasuk Jakarta, Palembang, Bandung, Surabaya, Makassar, Pontianak, dan lainnya.

Khusus di ibukota, aksi akan diwarnai dengan unjuk rasa dan orasi di depan Kedubes AS pada pukul 14.00, yang dilanjutkan dengan long march ke Patung Kuda.

Aksi ini diinisiasi oleh Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY) dengan tema "Tolak Normalisasi, Tegakkan Konstitusi". Tema ini diambil sebagai bentuk kekecewaan lantaran sebagian negara Islam melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

"Padahal, menjalin normalisasi sama saja dengan mengakui dan melegalisasi sistem penjajahan. Bahkan sikap diam sekalipun merupakan pengakuan dan legalisasi tak langsung terhadap sistem penjajahan," begitu pernyataan KOSPY dalam keterangannya yang diterima redaksi pada Kamis (13/4).

Lebih lanjut, KOSPY mendorong agar Indonesia meninggalkan doktrin two states solution atau solusi dua negara dalam menangani masalah Palestina.
Alih-alih, dengan tegas menghapus penjajahan dengan penghapus seluruh entitas "Israel".

Solusi dua negara dinilai sangat absurd dan hanya berupa manipulasi diplomatik untuk mengaburkan fakta bahwa Israel menjajah bangsa dan negara Palestina.

"Sudah saatnya pemerintah Republik Indonesia meninggalkan ide ganjil ini dan mengusung kemerdekaan sejati bangsa Palestina di seluruh wilayah historis Palestina," pungkas KOSPY. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA