Peringatan yang rutin digelar setiap tahunnya selama Jumat terakhir di Ramadhan ini didedikasikan untuk mendukung masyarakat Palestina, yang sejauh ini masih mendapatkan penjajahan dari rezim Israel.
Menurut koordinator humas aksi Hari Al-Quds Internasional se-Indonesia, Dede Azwar N, AS sebagai negara besar, turut berkontribusi dalam langgengnya penjajahan itu, mereka mendukung pelanggaran-pelanggaran ham yang kerap dilakukan Israel terhadap orang-orang Palestina.
Untuk itu, ribuan demonstran menunjukkan solidaritasnya dengan berorasi dan mengecam AS di depan gedung kantor perwakilan negara itu, sambil melakukan pawai ke Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Sementara itu, menurut organisasi yang mengomandoi aksi ini, Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY), tahun ini aksi di Indonesia bertemakan "Tolak Normalisasi, Tegakkan Konstitusi".
"Sebagai bangsa dan negara yang merdeka dari penjajahan, Indonesia tentu memiliki posisi, intuisi, hingga konstitusi yang bercorak anti kolonialisme, baik dalam skala nasional maupun internasional," kata pernyataan KOSPY, sembari melarang pemerintah Indonesia untuk menormalisasikan hubungannya dengan Israel, sambil mendesak pemerintah untuk meninggalkan Solusi Dua Negara yang diusung Barat.
Menurut organisasi tersebut, Solusi Dua Negara terlalu absurd, yang hanya digunakan sebagai bentuk manipulasi diplomatik dan mengaburkan fakta bahwa penjajahan dilakukan oleh rezim Israel selama bertahun-tahun lamanya.
"Sudah saatnya pemerintah Republik Indonesia meninggalkan ide ganjil ini dan mengusung kemerdekaan sejati bangsa Palestina di seluruh wilayah historis Palestina," serunya.
BERITA TERKAIT: