Begitu kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu melalui sambungan telepon, pada Kamis (6/4).
Dia menjelaskan bahwa PDIP tidak perlu bergantung pada koalisi lain untuk mewujudkan mimpi mengusung capres. PDIP cukup bermodal percaya diri karena sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
“Jadi kalau dari PDIP tetap ingin capresnya, maka PDIP bisa sendirian di Pemilu 2024. Mereka tak masalah karena punya golden tiket,†kata Ujang.
Menurutnya, wacana koalisi besar yang akan berisi gabungan Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, pasti berhitung logis jika PDIP memaksakan kehendak mensyaratkan capres. Sebab, gabungan koalisi ini akan memiliki kursi lebih banyak ketimbang yang dimiliki PDIP.
“Koalisi besar enggak mau lah. PDIP ini kan cuma 20 persen, kalau koalisi besar ini kan 40 persen lebih. Masak 40 persen mengalahkan 20 persen? Di mana logikanya? Jadi, kalau dari PDIP tetap ingin capres, maka PDIP bisa sendirian di Pemilu 2024,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: