Namun demikian, FIFA tidak menyebut faktor kehadiran Israel sebagai penyebab pencoretan tersebut. Sekalipun banyak pihak menghubungkan pencoretan ini dengan penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas kepesertaan Israel dalam kompetisi. Penolakan tersebut juga berimbas pada pembatalan drawing Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu.
Dalam situs resminya, FIFA justru menyinggung tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Oktober 2022. Kala itu, kerusuhan memuncak akibat tembakan gas air mata dan menyebabkan total 132 orang meninggal dunia.
Lewat pernyataan resmi ini, FIFA menyatakan komitmen untuk aktif membantu PSSI. Mereka akan bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo melakukan proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi Kanjuruhan.
“Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Thohir,†tulis keterangan resmi dalam situs FIFA, Rabu malam (29/3).
Adapun tuan rumah baru pengganti Indonesia akan segera diumumkan oleh FIFA dan tanggal turnamen tidak berubah.
Sementara sanksi untuk PSSI akan diputuskan pada tahap selanjutnya.
BERITA TERKAIT: