“Ya, sejauh ini dengan magnet utama Anies Baswedan tentu orang sangat tertarik untuk bergabung (ke KPP),†kata Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, dalam keterangannya, Selasa (28/3).
Namun begitu, lanjut Willy, pihak-pihak yang ingin bergabung dengan KPP tidak seharusnya mensyaratkan sesuatu. Terlebih, oleh KPP, Anies Baswedan diberikan otoritas untuk menentukan bacawapresnya sendiri.
“Ya kalau kita gabung tentu tanpa syarat ya. Syaratnya sudah tiga partai ini (Nasdem, PKS, Demokrat) kan menjadi teladan. Syaratnya kita serahkan pada Mas Anies sendiri,†tuturnya.
Di sisi lain, Willy tetap menyambut baik kalau ada partai politik atau koalisi lain yang ingin bergabung dengan KPP. Pihaknya sangat terbuka dalam merajut komunikasi politik menjelang Pemilu 2024.
“Jadi tentu proses ini, komunikasi, ketika ada partai lain bergabung kita syukuri. Masalah cawapres nanti kita diskusi bersama-sama. Toh kita ingin
best of the best,†pungkasnya.
Seperti diungkap Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Sohibul Iman, ada ketua umum parpol di luar KPP ingin gabung tapi mensyaratkan jadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) bagi Anies Baswedan. Namun ia enggan menyebut spesifik siapa ketum parpol parlemen yang dimaksud.
“Sekarang ada beberapa pimpinan partai yang ingin merapat. Mereka kemudian mensyaratkan ketua umumnya ingin menjadi cawapres, ketum parpol di luar kita,†ungkap Sohibul kepada wartawan di Sekretariat KPP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/3).
BERITA TERKAIT: