Pertemuan itu, membahas sejumlah hal berkaitan dengan gelaran Pemilu 2024. Antara lain, membahas masalah sistem pemilu proporsional terbuka dan tertutup yang hingga kini masih diuji di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Tadi banyak yang dibahas termasuk juga terkait dengan sistem pemilu terbuka tertutup,†ungkap Airlangga saat jumpa pers seusai pertemuan.
Airlangga mengatakan, pihaknya menghargai sikap PBB yang memilih sistem pemilu proporsional tertutup. Meskipun, Golkar bersama tujuh fraksi parpol lainnya tetap menghendaki sistem pemilu proporsional terbuka.
“Namun, kita sudah sepakat bahwa itu kita serahkan ke Mahkamah Konstitusi (MK),†ujar Menko Perekonomian itu.
Selain itu, Airlangga juga menyebut pertemuan dengan pakar hukum tata negara itu turut membahas masalah penjajakan koalisi menuju Pilpres 2024 nanti.
“Tentu kunjungan ini nanti tentu akan ditindaklanjuti dalam pertemuan-pertemuan lanjutan. Tidak hanya pemilu legislatif (Pileg) tetapi koalisi yang diperlukan untuk pemilu presiden,†pungkasnya.
Turut hadir saat jumpa pers, Sekjen DPP PBB Afriansyah Noor dan jajaran DPP PBB. Kemudian, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F. Paulus, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin, Agus Gumiwang, Ahmad Doli Kurnia, dan politikus Golkar lainnya.
BERITA TERKAIT: