Komitmen itu, ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara JMSI Kepri, dengan SMA 26 Batam.
"Sejak ditetapkan menjadi konstituen Dewan Pers termuda. JMSI memiliki cita-cita ingin melahirkan para penulis profesional. Kita ingin mulai dari Kepri sebagai
pilot project," ujar Ketua JMSI Kepri, Eddy Supriatna dalam kegiatan Silaturahmi Nasional JMSI se-Indonesia di Kota Batam, Kepri, Senin (20/3).
Inisiasi pembentukan Jurnalis Club, kata dia, sebagai salah satu upaya dari para anggota JMSI yang merupakan pengusaha di bidang media siber, terhadap generasi muda yang kritis dan sadar terhadap kondisi sosial, politik, hingga ekonomi Indonesia saat ini.
Eddy menambahkan, selain penandatanganan kerjasama dengan satuan pendidikan, dia juga melakukan MoU terkait pengawasan hingga sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang dengan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam, serta Bawaslu.
"Tidak hanya sebagai ajang bagi kami JMSI se-Indonesia untuk bersilaturahmi di Batam. Namun, pelaksanaan kegiatan ini juga sebagai realisasi pelaksanaan tugas kami. Salah satunya MoU terkait pelaksanaan Pemilu mendatang," terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum JMSI, Teguh Sentosa menyampaikan, sebagai konstituen termuda di Dewan Pers, JMSI memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan lingkungan jurnalistik profesional. Sehingga, dapat diterima oleh para generasi muda.
Teguh mengaku optimistis, terutama mengingat proses verifikasi organisasi yang notabene berlangsung di saat Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19.
"Kami berdiri dan diakui oleh Dewan Pers dalam masa pandemi. Di mana masa itu adalah masa yang sangat berat bagi kami. Sebagai organisasi pers, kami memiliki banyak program namun yang kami utamakan adalah membangun ekosistem pers profesional," tuturnya.
Terkait hal ini, sambungnya, JMSI menyebut hal ini dimulai mendorong seluruh anggota untuk mewujudkan perusahaan pers yang profesional, hingga pemilihan anggota yang telah memiliki sertifikasi dari Dewan Pers.
Walau demikian, Teguh menekankan kehadiran JMSI bukanlah untuk menyenangkan seluruh pihak, terutama di saat mendekati Pemilu 2024 mendatang.
"Karena sebuah perusahaan pers yang profesional itu, adalah perusahaan pers yang menghadirkan sesuatu dengan fakta. Kehadiran sebuah fakta, tentunya tidak untuk menyenangkan seluruh pihak," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: