Penegasan itu disampaikannya dalam memberikan sambutan di acara Peringatan 9 Tahun UU Desa, bertemakan "Membangun Indonesia dari Desa" di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/3).
“Jangan, satu ya, terprovokasi. Ini ibu bilang banget,†kata Megawati di lokasi.
Pasalnya, dia melihat adanya sosok yang ingin memimpin Indonesia namun menempuh jalan yang kurang elok, misalnya dengan mengumpulkan uang dengan cara yang dilarang alias korupsi.
“Jadi
guyon di desa masing-masing, kepalanya itu juga kamu yang jadi rakyat, capek deh. Bener. Kenapa? Sekarang orang yang mau jadi (pemimpin) itu banyak ngumpulin uang, waduh dengan jalan segala macam, ibu tahu apa enggak? Tahu,†ucapnya.
“Kenapa ibu diam? Saya
pengen lihat, akhiran orang ini apa? Nanti. Paling tidak kena tiga huruf. Tahu enggak? Apa itu? KPK, lah iya KPK,†imbuhnya.
Dia menambahkan, banyak orang yang menjadi informannya untuk memberikan informasi mengenai hal-hal mencurigakan seseorang yang menginginkan menjadi pemimpin tapi dari jalur yang tidak dibenarkan.
“Nah, hati-hati lho, saya sudah ngomong lho, terbuka lho. Banyak orang yang enggak berani ngomong kayak saya begini, ya karena saya tahu, apa yang akan diperbuat, karena diam-diam banyak yang
nyayangin saya lho, jadi mereka mau lho, jadi mata saya, telinga saya,†katanya.
BERITA TERKAIT: