Analisa itu disampaikan Direktur Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/3).
"Mesin politik Golkar sudah terbangun sejak masa Orde Baru dan tidak bergantung pada figur," jelas Igor, sapaan akrabnya.
Menurutnya, kematangan Golkar juga bisa dilihat dari lahirnya sejumlah Parpol yang didirikan kader-kader yang pernah berkiprah di dalam.
"Golkar satu-satunya Parpol yang pecahannya terbilang sukses bertahan di perpolitikan Indonesia, seperti Gerindra, Nasdem, dan Hanura," urainya.
Berbeda dengan posisi PAN dan PPP yang dari segi kelas berada di papan tengah ke bawah.
Sehingga, apa yang deklarasikan PAN maupun PPP tentang pencalonan Ganjar hingga Erick, tidak akan membuat Golkar goyah untuk mengusung Ketum Airlangga Hartarto.
"Di KIB, mesin PAN dan PPP terbilang lemah menghadapi Pemilu 2024. Otomatis menggaet figur seperti Ganjar juga Erick Thohir, yang diharapkan bisa memberi efek agar tetap lolos ke Senayan," tuturnya.
BERITA TERKAIT: