Anggota Komisi V DPR RI M. Fauzi menuturkan longsor di Natuna yang dikatakan akibat dari intensitas curah hujan tinggi dirasa kurang tepat.
Fauzi mengakui dirinya belum mendapatkan informasi lengkap tentang luasan wilayah yang terdampak hujan yang terjadi selama dua hari.
"Berapa luas satu kampung itu ya, apa mungkin hujan yang deras bisa menimbun satu kampung, itu saya belum berani membuat kalkulasi itu," kata Fauzi kepada
Kantor Berita Politik RMOL lewat sambungan telefon, Senin (13/3).
Menurutnya, cuaca ekstrem seperti hujan deras, bisa menimbun satu kampung, tidak bisa disalahkan. Namun demikian, kalau karena hujan sampai menimbun satu kampung harus ditelusuri lebih dalam.
Legislator dari Fraksi Golkar DPR RI ini mengatakan bahwa model rumah penduduk tidak seperti di Jakarta yang berdempetan, sehingga potensi banyaknya korban akibat longsor bisa terjadi sangat kecil.
Alasannya, kata Fauzi, perlu dicari tahu mengapa perkampungan yang rumahnya ada jarak yang luas tapi bisa tertimbun karena hujan selama dua hari.
Pihaknya meminta pemerintah daerah dan pusat mencari tahu penyebab utama longsor di Natuna apakah karena faktor cuaca atau ada hal lain.
"Ini perlu ada yang namanya analisa lebih dalam, terhadap kondisi ini yang dilakukan pemerintah, dan dibantu LSM untuk mencari titik permasalahannya, agar tidak terjadi di tempat lain," ucapnya.
"Ini kan keprihatinan kita ya, sudah hampir 50 yang meninggal, yang katanya yang masih hilang ada 50," demikian Fauzi.
BERITA TERKAIT: