Menurut Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, Nicke harus bertanggung jawab atas kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, hingga menimbulkan banyak korban jiwa dan luka-luka, hingga materiil.
"Ini akumulasi, sudah 6 kali Depo Pertamina terbakar, tapi hingga kini tidak jelas pertanggungjawabannya," tegas Saiful, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/3).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta itu menilai, Nicke harus diberi punishment. Jika tidak, publik dapat menduga bahwa Nicke merupakan titipan dari orang kuat di negeri ini.
"Saya kira Dirut dapat dicopot segera. Tidak tanggung-tanggung, taruhannya nyawa manusia, dan tidak sedikit," kata Saiful.
Kebakaran Depo yang sudah enam kali di era Nicke jelas membuat publik resah. Bahkan, selain merugikan masyarakat, juga mengurangi performa kinerja Pertamina.
"Bahkan, kalau terus-menerus dibiarkan akan semakin menggerus keuntungan yang diperoleh Pertamina, yang pada akhirnya rakyat terkena dampak, harga BBM naik," pungkas Saiful.
Kebakaran Depo Pertamina era Nicke tercatat sudah enam kali, yakni kilang minyak Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada 29 Maret 2021; kilang di Cilacap pada 11 Juni 2021 dan 13 November 2021, kilang minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 4 Maret 2022 dan 15 Mei 2022; serta kilang minyak di Plumpang, Jakarta Utara, 3 Maret 2023.
BERITA TERKAIT: