Namun, dari ketiga partai diatas harus ada leader kuat guna merangkul kekuatan politik hingga awal tahun 2024.
"Menurut saya di level masing-masing partai memang sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres. Tetapi, yang menjadi tantangan selanjutnya siapa dari tiga partai ini bakal menjadi 'ketua kelas?'," kata Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/3).
Arifki khawatir bila tidak ada leader, maka akan berdampak pada penentuan bakal calon wakil presiden. Tentu ini juga bisa berimbas pada kesolidan koalisi.
Kesulitan inilah yang harus dipikirkan elit masing-masing partai untuk melihat jauh ke depan, dan tidak mengedepankan ego masing-masing.
"Saya pikir, ini yang bakal mempersulit tiga partai ini untuk deklarasi secara bersama. Ketiga partai mungkin saja memiliki sikap yang sama untuk mendukung Anies. Tetapi kepentingan masing-masing partai mendukung Anies juga beda-beda," kata Arifki.
"Dengan ketiga partai tidak ada yang dominan, maka bakal mengalami kesulitan dalam mendukung cawapres Anies," sambungnya.
BERITA TERKAIT: