Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan dalam konteks keanggotaan, PDIP menggunakan stelsel aktif. Sehingga siapa pun harus mengajukan permohonan jika ingin bergabung ke PDIP.
"Mengapa ada stelsel aktif? Karena ketika masuk ke partai, mereka harus menyatukan diri, harus merelatifkan kepentingan individunya, dan mengedepankan kepentingan kolektif partai," kata Hasto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1).
Kepentingan kolektif partai harus diutamakan dari kepentingan pribadi. Kepentingan partai ini didorong oleh ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita Bung Karno dalam pemberdayaan
wong cilik dan rakyat marhaen.
"Karena itu, harus muncul kesadaran bahwa berpolitik bukan untuk sekadar jalan pintas mencapai target individual, tetapi proses untuk mengikuti pendidikan politik, kaderisasi, serta bersedia ditugaskan oleh partai dalam bidang apa pun," lanjut Hasto.
Di sisi lain, PDIP tidak memberi batasan kepada kader untuk menggaet anggota keluarga untuk ikut bergabung. Hal serupa juga berlaku untuk Kaesang yang bisa mengikuti jejak Jokowi dan kakaknya, Gibran Rakabuming Raka.
"Untuk menjadi anggota dalam suatu keluarga, tidak ada batasan sama sekali. Dari kakek, nenek, bapak, ibu, cucu, semuanya bisa bergabung ke PDIP," tandas Hasto.
BERITA TERKAIT: