Selain Connie, sembilan peserta pembicara lainnya yang tercantum dalam undangan itu, yaitu Adi Prayitno, Pangi Syarwi Chaniago, Ubedilah Badrun, Airlangga Pribadi Kusman, Yudi Latif, Fachry Ali, Arya Fernandes, Philips J. Vermonte, dan Mardigu Wowiek.
Ubedilah Badrun yang merupakan Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini membenarkan undangan tersebut. Ubedilah mengatakan, dirinya diundang diskusi di DPP PDIP pada 5 Januari 2023.
"Saya diundang diskusi di DPP PDIP tanggal 5 Januari itu dengan tiga syarat, mereka wajib menjamin keamanan saya, diskusi tertutup tanpa media massa, saya bebas berbicara apa adanya. Mereka penuhi itu dan saya hadir diundang sebagai akademisi," ujar Ubedilah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/1).
Ubedilah mengungkapkan, dalam forum itu, dirinya mengkritik habis PDIP secara tajam dan terbuka. Yang menarik kata Ubedilah, pengurus DPP PDIP tidak ada yang membantah kritikannya.
"Malah mereka berterimakasih dan membenarkan kritik tajam saya. Ini menunjukan elit DPP PDIP memang sangat matang dalam berpolitik. Isi kritik tajam saya tidak bisa saya sampaikan ke publik karena itu forum tertutup," katanya.
"Saksinya banyak di forum itu. Para pembicara lain memang juga melakukan kritik tetapi kurang
to the point. Di antara pembicara banyak yang memberi masukan untuk DPP PDIP," imbuhnya.
Ubedilah mengaku memilih untuk blak-blakan melakukan kritik. Meskipun tetap dengan bahasa yang santun, tetapi tetap tajam menohok jantung politik saat ini. Mengingat, PDIP saat ini merupakan partai berkuasa.
"Mungkin di antara mereka ada yang telinganya agak memerah, kaget tetapi menariknya mereka berterimakasih dengan kritik tajam tersebut," kata Ubedilah.
Sementara pengurus DPP PDIP yang hadir kata Ubedilah, yakni Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, serta sejumlah politisi utama Djarot Saiful Hidayat, Yasonna Laoly, Tri Rismaharini, Ahmad Basarah, Dedi Sitorus, dan lainnya.
BERITA TERKAIT: