Dikatakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, kondisi yang kian pragmatis itu menjadi ancaman bagi kalangan santri untuk mengirimkan wakilnya di parlemen.
“Kalau berpikir pesmistis, nampaknya masa depan agak suram untuk santri kita untuk hadir di parlemen,†ujar Cak Imin dalam sambutan di acara Ijtima Ulama Nusantara, di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, Jumat (13/1).
Menurutnya, santri memerlukan modal yang besar untuk bisa bertarung dalam kontestasi pemilihan legislatif.
“Karena, santri-santri modalnya cekak karena untuk kompetisi pileg modalnya harus besar. Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah minimal mengurangi
money politics dalam proses pemilihan pada tahun 2024,†katanya.
Selain itu, kata Cak Imin, loyalis pemilih dan pendukung juga menjadi modal besar dan nyata untuk para santri agar bisa melenggang ke Senayan.
“Loyalitas pendukung itu menjadi kebutuhan yang sangat nyata. Adalah loyalitas yang harus terus dipupuk,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: