Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Umumkan Capres pada Harlah ke-50 PDIP, Megawati Mampu Jaga Etika Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 11 Januari 2023, 10:53 WIB
Tak Umumkan Capres pada Harlah ke-50 PDIP, Megawati Mampu Jaga Etika Politik
Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri/Ist
rmol news logo Tidak adanya kejutan pada peringatan hari lahir ke-50 PDI Perjuangan dengan belum mengumumkan Koalisi Partai Politik dan Capres-Cawapres yang diusung bisa diartikan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sangat menghormati proses Pemilu Umum 2024. Karena tahapan pendaftaran Capres-Cawapres baru dimulai pada September 2023.

Demikian disampaikan Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 (Siaga 98), Hasanuddin, kepada wartawan, Rabu (11/1).

Menurut Hasanuddin, sebagai partai pemenang pemilu, langkah ini juga untuk menghormati Presiden Joko Widodo yang masih menjadi kader partainya. Sebab tak etis mengumunkan Calon Presiden-Wakil Presiden sebelum waktu pendaftaran dibuka.

"Etika politik Megawati ini patut dicontoh partai koalisi pendukung Presiden-Wakil Presiden Jokowi-Maruf Amin saat ini," ujarnya.

Aktivis '98 tersebut mengingatkan partai politik, DPR dan pemerintah telah menyetujui jadwal dan tahapan Pemilu 2024. Sehingga seharusnya partai politik tersebut mengikuti prosedur yang sudah disepakatinya.

Dalam hal partai politik telah memutuskan capres-cawapresnya sebelum tahapan yang disepakati itu adalah soal internal partai politik bersangkutan. Tak ada relevansinya dengan publik dan pemilih karena capres-cawapres tersebut belum resmi dan masih dapat berubah-ubah.

"Sikap Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sebagai pemegang mandat partainya untuk memutuskan capres-cawapres selain menghormati proses pemilu dan etika politik partai politik pendukung pemerintah juga demi menjaga stabilitas politik menjelang pemilu 2024," paparnya.

Dengan mengumumkan nama capres-cawapres serta koalisi partai sebelum waktunya, menurut Hasanuddin, berpotensi menimbulkan kegaduhan, akibat kampanye dan penggalangan pendukung sebelum waktunya.

Hal itu juga kontraproduktif dengan kerja-kerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, serta krisis perekonomian global dan pangan akibat situasi politik internasional yang tidak menentu pascaperang Rusia-Ukraina.

Ditambahkan Hasanuddin ada yang menarik lainnya dari peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan tersebut, yang tanpa mengundang partai politik lain. Hal tersebut menandakan PDI Perjuangan sebagai partai politik yang mandiri dan punya kepercayaan diri tinggi menjelang Pemilu 2024.

Pun menyiratkan sindiran kepada partai politik lain, khususnya partai politik koalisi pemerintahan yang seringkali tidak konsisten mendukung Pemerintah Jokowi-Maruf .

"Siaga 98 optimistis PDI Perjuangan akan mengumkan capres-cawapres serta partai koalisinya sesuai tahapan Pemilu (September 2023) demi menghormati prosedur tahapan dan jadwal pemilu dan kader partainya, Joko Widodo yang saat ini menjadi Presiden RI," pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA