"Masyarakat akan menanyakan wakil mereka siapa," kata Abi Muhib kepada
Kantor Berita RMOLAceh, Senin (9/1).
Menurut Abi Muhib, jika dilaksanakan, sistem proporsional tertutup akan memunculkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai. Karena masyarakat lebih percaya calon legislatif dibandingkan partai.
Ia menilai, dengan sistem proporsional tertutup, pemerintah telah membuat masyarakat tak memiliki wakilnya di lembaga pemerintahan. Sayangnya, kata dia, pemerintah seperti ingin menabrak keinginan masyarakat.
Lebih jauh, Abi Muhib menjelaskan, sistem proporsional tertutup adalah sistem yang pernah diterapkan di masa Orde Baru. Sehingga saat ini sistem tersebut sungguh tidak layak digunakan.
Karena, ketika masyarakat ingin mengadukan persoalan yang sedang dihadapi, mereka tidak tahu harus ke siapa. Sebab masyarakat tidak tahu siapa yang menjadi wakil mereka.
"Sebab itu, kita harus memberi hak kepada masyarakat untuk mengirimkan wakilnya ke parlemen,†tegas Abi Muhib.
BERITA TERKAIT: