Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem itu menegaskan bahwa pihaknya masih menjadi pembantu Presiden Joko Widodo. Ia merasa perlu memberi bantahan karena kabar mundur beredar luas di media sosial (Medsos)
"Maka dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini kami masih melaksanakan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh bapak Presiden sebagai anggota kabinet Indonesia Maju," tegas Johnny kepada wartawan, Kamis (5/1).
Johnny menuturkan bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Ia menegaskan bahwa dirinya akan menghargai apapun yang diputuskan oleh Presiden Joko Widodo.
"Kami percaya dan yakin bahwa setiap partai politik di Indonesia memahami, memaklumi dan menjaga hak Konstitusional Prerogative Rights President tersebut," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: