Tak sedikit masyarakat mempertanyakan Presiden Joko Widodo yang dianggap sebagai pemimpin yang merakyat. Sebab, pesta pernikahan Kaesang jauh dari kesan merakyat seperti yang dicitrakan Jokowi selama menjabat sebagai presiden dua periode ini.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai wajar jika timbul pertanyaan masyarakat seperti itu, karena bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada pesta pernikahan anak bungsunya tersebut. Terlebih sampai melibatkan menteri dalam mengurusi pernak pernik pernikahan Kaesang- Erina tersebut.
"Karena itu, menjadi wajar kalau ada anak bangsa yang menanyakan kebenaran Jokowi sebagai pemimpin yang merakyat. Bahkan sebagian anak bangsa menjadikan hajatan Kaesang itu justifikasi kepemimpinan merakyat selama ini hanya pencitraan,†kata Jamiluddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/12).
Dia berharap anggapan Jokowi yang dicitrakan sebagai presiden merakyat benar adanya bukan isapan jempol semata.
“Semoga hal itu hanya persepsi sebagian rakyat Indonesia,†tutupnya.
Ribuan personel gabungan mengikuti gelar pasukan pengamanan jelang ngunduh mantu Kaesang Pangarep - Erina Gudono. Mereka akan dikerahkan guna mengawal pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi tersebut.
Gelar pasukan digelar serentak di Kota Solo dan Yogyakarta. Total personel yang terlibat mencapai 10.800 orang dari TNI, Polri, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, PLN, Dinas Perhubungan, dan sejumlah instansi lain.
BERITA TERKAIT: