Sebelumnya, angka jumlah pemilih mencapai 5.855.515. Nah, per September 2022, menjadi 5.396.684 pemilih.
Ketua KPU Provinsi Sumsel Amrah Muslimin mengatakan, adanya penyusutan pemilih di Sumsel itu diketahui setelah dilakukan pembersihan data pemilih oleh KPU Kabupaten/ Kota se-Sumsel.
"Kita melakukan pembersihan secara detail dalam rangka pemuktahiran data pemilih, oleh KPU kabupaten/kota sudah membersihkan ratusan ribu pemilih ganda, anomali NIK, dan NKK ganda kita keluarkan dari data pemilih," kata Amrah, dikutip
Kantor Berita RMOLSumsel, Selasa (11/10).
Menurutnya, pembersihan data pemilih yang tidak valid itu, berimbas pada jumlah data pemilih yang terdaftar saat ini.
Dengan hasil penyisiran data ini nantinya dilanjutkan tahapan pemuktahiran data pemilih setelah penyerahan DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dengan disinkronkan DPB.
"Daftar pemilih terus diperbaiki melalui DPB kemudian disandingkan atau digabung DP4, apabila ini banyak masalah akan semakin menumpuk permasalahan. Jadi syaratnya rumah DPT ini harus bersih pemilihnya, ketika disandingkan dengan rumahnya DP4 harus klop yang sama, nanti ketemu yang enggak sama yang belum terdaftar di DPT dari DP4 ini dia langsung masuk tidak lagi jadi ganda," paparnya.
Nantinya diharapkan, saat pemilihan baik Pileg, Pilpres, dan Pilkada 2024, masalah soal Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah klir.
"Selama ini Sumsel masuk lima besar bermasalah terkait DPT, baik tahun 2013 dan 2018 selalu jadi sorotan, dan perlahan kita sisir dari awal tahun lalu. Pemilih potensial ini mulai usia 17 tahun, meninggal, sudah dicoret oleh data. Termasuk mantan anggota TNI/Polri juga nanti ketemu dengan sistem Sidalih," jelasnya.
Selain itu pencoretan pemilih itu sebagian besar karena ganda dan di daerah yang pemilihnya besar, seperti di Kota Palembang 1 NIK terdata hingga 900 pemilih yang ada, meski nama dan orangnya berbeda-beda.
Meski ada penyusutan, ia memprediksi pemilih di Sumsel, tidak akan jauh seperti Pemilu 2019 lalu dengan kisaran pemilih sekitar 5,8 juta orang.
"Kalau perkiraan sekitar 5,8 juta tidak sampai 6 jutaan pemilih," tandas dia.
BERITA TERKAIT: