Ketua Perda KSPI DKI Jakarta, Winarso, menyebut para buruh membawa tiga tuntutan. Pertama, meminta agar pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Menurutnya, kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli yang saat ini sudah turun sebesar 30 persen. Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen.
"Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6.5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," ujar Winarso.
Tuntutan kedua, mereka meminta agar UMP buruh dapat dinaikkan. Pengakuannya, upah buruh tidak naik dalam 3 tahun terakhir. Bahkan Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika Pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021.
"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi, dan kami menuntut kenaikan Upah Minimun tahun 2023 sebesar 10-13 persen," tegasnya.
Terakhir, buruh DKI Jakarta tetap menolak Undang Undang 11/2021 Cipta Kerja. Oleh karena itu, KSPI dan Partai Buruh DKI Jakarta meminta kepada Gubernur Anies mendukung tiga tuntutan tersebut.
Terpisah, Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan, bahwa pihaknya akan melakukan aksi selama sebulan penuh pada September ini.
Adapun tuntutan yang disuarakan adalah tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja, dan naikkan upah minimum 10-13 persen.
Berikut rencana aksi di bulan September 2022:
-Tanggal 8 September, aksi sudah dilakukan di Sumatera Selatan oleh Partai Buruh dan elemen serikat buruh.
-12 September, aksi akan dilakukan di Balaikota Jakarta. Secara bersamaan, elemen buruh KSPSI AGN direncanakan akan melakukan aksi ribuan buruh di depan DPR RI.
-13 September, aksi akan dilakukan di Kantor Gubernur Banten. Diikuti gabungan buruh, petani, nelayan, dan miskin kota.
-14 September, akan dilakukan aksi masing-masing kab/kota se-Jawa.
-15 September, khusus Jawa Barat. Sebanyak 27 kab/Kota akan melakukan aksi. Seperti di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, dsb.
-19 September, aksi se-Kepulauan Riau dan Riau daratan.
-20 September, aksi se-Jatim dan Sumatera. Provinsi Sumatera di luar Riau dan Kepri.
-22 September aksi dilakukan se-wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.
-26 September, buruh se-Jawa Barat aksi di Gedung Sate. Totalnya bisa mencapai 30 ribu buruh.
"Itu jadwal aksi bulan September. Kalau tidak didengar, bulan Oktober aksi akan perkuas lagi," tegas Said Iqbal.
Puncaknya, akhir November para buruh tengah mempersiapkan pemogokan Nasional dengan cara setop produksi keluar dari pabrik. Mogok nasional akan diikuti 5 juta buruh di 15 ribu pabrik. Melibatkan 34 provinsi dan 440 kab/kota.
BERITA TERKAIT: