Untuk itu, anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Daniel Rohi, meminta agar pemerintah mengkaji ulang rencana menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan Solar dalam waktu dekat tersebut.
"Kenaikan ini akan membenani rakyat. Dalam aspek akan ada inflasi di tengah kondisi daya beli masyarakat dan belum pulih dari pandemi. Kenaikan ini perlu diperhitungkan dengan cermat terhadap dampak yang ditimbulkan," kata Daniel, dikutip dari
Kantor Berita RMOLJatim, Senin (29/8).
Politikus PDI Perjuangan Jatim itu pun meminta pemerintah segera mengucurkan skema Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat kurang mampu, kalau kebijakan kenaikan itu akhirnya dilakukan.
Langkah tersebut dinilai akan bisa mengurangi beban masyarakat, di tengah harga kebutuhan pokok yang melonjak karena terkerek kenaikan inflasi.
"Kalau terpaksa harus dinaikan maka harus dipersiapkan (bansos) agar kompensasi itu tepat sasaran dan tepat guna, sehingga bisa membantu masyarakat yang paling parah kena dampak," tambah anggota DPRD Jatim dari Dapil Malang Raya itu.
Menurut dia, dampak ekonomi dari kenaikan harga BBM itu sangat besar. Tidak hanya bagi masyarakat kecil, tetapi industri akan terbebani dengan kebijakan itu karena harga produksi diprediksi akan melonjak.
Karena itu, dia berharap agar kebijakan kenaikan BBM itu bersifat temporal, menyesuaikan harga minyak dunia saat ini. Artinya, pemerintah harus cepat menurunkan kembali BBM jika harga minyak dunia tidak bergejolak.
"Kenaikan ini dampaknya besar tidak hanya bagi rakyat. Tetapi juga industri dan harapan kami juga tidak dinaikkan kalau bisa," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: