"Kedua ketua umum itu tentu tidak semata membicarakan lebaran. Mereka tentu saja membicarkan juga perkembangan bangsa dan negara, termasuk pilpres 2024,†ujar pengamat politik Jamiluddin Ritonga saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (8/5).
Tidak menutup kemungkinan, sambungnya, kedua ketum parpol tersebut membicarakan peluang koalisi. Walaupun, untuk tataran ini terbilang masih amat cair. Keduanya, mungkin saja melakukan penjajakan.
Mantan Dekan FIKOM IISIP ini menambahkan jika dilihat dari perolehan suara, maka kedua partai tersebut sudah cukup untuk mengusung pasangan capres pada Pilpres 2024. Ini lantaran gabungan suara mereka sudah melebih syarat presidential threshold.
“Jadi tidak perlu repot-repot mencari partai lain untuk berkoalisi,†tegasnya.
Namun demikian, tantangan besar harus dihadapi keduanya jika ingin melaju bersama. Di samping elektabilitas yang perlu dipompa, keduanya juga berasal dari kelompok yang sama, yaitu sama-sama nasionalis.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: