Terutama soal resep kemenangannya pada Pilwalkot Bandung 2013 dan Pilgub Jabar 2018.
Menurutnya, Jabar merupakan daerah dengan konstituen terbesar se-Indonesia, dengan total penduduk 50 juta jiwa dan 35 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT). Hal tersebut menandakan Jabar bakal menjadi daerah penentu kemenangan dalam Pemilu 2024 mendatang.
Selain populasinya yang banyak, masyarakat Jabar sangat egaliter, terbuka, dan menjunjung tinggi toleransi. Sehingga, banyak anggota DPR Dapil Jabar yang suku bangsanya dari Bali, Batak, Jawa, dan lainnya.
"Selama mereka bisa membawa narasi-narasi yang masuk ke emosi dan pola pikir warga Jabar, mereka layak dan akhirnya dipilih jadi wakil rakyat di pusat," tutur sosok yang sering disapa Kang Emil itu, Selasa (12/4).
Lanjut Kang Emil, sifat egaliter dan terbuka membuat pemilih di Jawa Barat tidak fanatik pada partai atau figur tertentu. Buktinya, setiap lima tahun, parpol yang menjadi pemenang di Jabar selalu berbeda. Mulai dari Partai Golkar, Demokrat, PDIP, dan sekarang Gerindra.
"Itu menandakan orang Jabar sensitif dan peduli dengan narasi-narasi menjelang Pemilu. Jadi 2024, pintar-pintarlah menemukan narasi-narasi yang tepat di masyarakat," lanjutnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Selain melalui narasi, kata Kang Emil, kampanye yang paling mudah untuk memperoleh hati rakyat Jabar adalah
door to door campaign, walaupun berat. Namun, hal itu menegaskan bahwa sebuah kemenangan butuh perjuangan.
"Hari ini dengan modal-modal yang sifatnya permukaan saja tidak cukup.
Door to door, sapa warganya, ketuk pintunya, dan lainnya," kata mantan Walikota Bandung itu.
Ia mengaku saat dirinya bersama Atalia Praratya (istri Ridwan Kamil) mendistribusikan bantuan secara langsung, kalimat pertama yang diungkapkan masyarakat adalah "ini mau mencalonkan diri ya".
"Jadi sudah ditunggu, para pemberi bantuan bantuan kepada rakyat di situasi politik menjelang tahun 2024. Jadi itulah kurang lebih karakter Jabar," sambungnya.
Kendati begitu, Kang Emil tidak merasa rugi berbagi resep kemenangan kepada khalayak luas. Sebab, dirinya menginginkan Jabar semakin maju.
"Saya ingin Jabar maju dan harus memahami tipe demokasi di Jabar memang beda. Jadi harus pintar-pintar menemukan narasi untuk memenangkan hati masyarakat Jabar," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: