"Langkanya dan mahalnya kebutuhan pokok, apalagi meroketnya harga minyak goreng yang sudah berbulan-bulan terjadi, tanda Menteri Perdagangan memang tidak mampu mengatasi masalah. Menteri Perdagangan sudah harus mundur," ujar Didi kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (9/4).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ini juga menyayangkan kinerja M Lutfi yang tak mampu membongkar dugaan mafia minyak goreng.
"Dugaan mafia minyak goreng dan lainnya, yang sudah jelas tidak bisa diatasi. Apakah tidak membuat malu sang Menteri? Apalagi sang menteri juga pernah bilang ada mafia minyak goreng," beber Didi.
Ia mengakui, memang tidak mudah untuk memberantas mafia minyak goreng itu. Namun, apabila Mendag berani, pasti bisa.
"Harus ada pemimpin kuat yang bisa sikat para mafia," tegasnya.
Saat ini, lanjut Didi, rakyat sedang menunggu kebijakan dan solusi atas permasalahan minyak goreng dan mahalnya kebutuhan pokok.
"Ironis, di negeri yang sawitnya melimpah ruah, produsen kelapa sawit (CPO) terbesar dunia. Justru rakyatnya harus membeli sangat mahal minyak gorengnya," ucap dia.
BERITA TERKAIT: