Acara bertema "Memaksimalkan Manfaat dari Pembaruan Kepentingan Global pada Mineral Strategis/Kritis di Afrika" dijadwalkan berlangsung Kamis (8/2), di The Westin Cape Town, Afrika Selatan.
Undangan disampaikan setelah Afrika melihat Indonesia dijadikan role model untuk proyek hilirisasi, khususnya bagi negara-negara berkembang yang memiliki sektor pertambangan signifikan.
Sama seperti Indonesia, Afrika memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama tambang. Negara-negara itu berharap dapat meniru sukses Indonesia menggali potensi nilai tambah dari sektor tambang, terutama nikel dan emas.
Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, hilirisasi tambang di Indonesia telah memberi manfaat signifikan, mencapai 43,9 kali lipat lebih besar dibanding periode sebelumnya.
Hingga Direktur Pendiri Program Afrika di Carnegie Endowment, Zainab Usman, mengundang Muhammad Lutfi untuk berpartisipasi dalam lokakarya tertutup.
Lokakarya itu akan jadi platform diskusi membahas pendekatan terbaik pemerintah Afrika dalam menghadapi tantangan dalam proses negosiasi kontrak tambang.
Afrika berharap dapat menggali pengalaman Indonesia dalam renegosiasi kontrak untuk memberikan nilai tambah maksimal melalui hilirisasi tambang.
"Saya menulis ini dalam kapasitas sebagai direktur pendiri Program Afrika di Carnegie Endowment for International Peace, untuk mengundang anda (Lutfi) berpartisipasi pada kegiatan ini," kata Zainab dalam suratnya.
Lokakarya diikuti pejabat pemerintah, perwakilan organisasi multilateral dan non-pemerintah, serta pemangku kepentingan utama yang akan membahas peningkatan minat global terhadap mineral kritis di Afrika.
Menanggapi undangan itu, eks Mendag menyatakan kebanggaannya atas hilirisasi yang digagas Jokowi, hingga membuat Afrika tertarik mengambil pelajaran dari sejumlah kebijakan strategis itu.
"Ini kebanggaan kita sebagai bangsa. Dahulu Bung Karno lewat ideologi dan pemikirannya menggagas semangat kemerdekaan bangsa Afrika, saat ini Pak Jokowi lewat kebijakan hilirisasi sumber daya alam. Afrika ingin mencontoh Indonesia yang menjadi tuan rumah mengolah kekayaan sendiri," kata Lutfi, dalam keterangannya, Minggu (4/2).
Diskusi akan mencakup strategi terbaik yang dapat diadopsi pemerintah Afrika mengatasi tantangan dalam proses negosiasi kontrak dan mengevaluasi cara-cara spesifik untuk memaksimalkan kepentingan global terhadap mineral strategis di benua itu.
Acara juga bertujuan memfasilitasi berbagai tantangan, keberhasilan, dan peluang yang dihadapi pemangku kepentingan di Afrika selama proses negosiasi kesepakatan mineral.
Carnegie Endowment for International Peace sendiri merupakan lembaga think tank tertua dan paling bergengsi di Amerika Serikat. Acara akan dipandu peneliti senior Universitas Oxford dan peneliti non-residen di program Carnegie Endowment Africa, Dr Folashade Soule.
BERITA TERKAIT: