Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kelangkaan dan Kenaikan Pupuk Dianggap Imbas Perang Ukraina, Jokowi Minta Distribusi Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 05 April 2022, 16:54 WIB
Kelangkaan dan Kenaikan Pupuk Dianggap Imbas Perang Ukraina, Jokowi Minta Distribusi Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Ilustrasi/Net
rmol news logo Konflik antara Rusia dan Ukraina dianggap pemerintah sebagai salah satu penyebab dari kelangkaan dan kenaikan harga beberapa jenis pupuk yang biasa disubsidi pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerangkan, salah satu jenis pupuk yang sedang mengalami kenaikan harga karena stoknya yang minim adalah pupuk urea.

"Harganya mendekati seribu dolar (Amerika Serikat), salah satu impornya juga dari Ukraina," ujar Airlangga dalam jumpa pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (5/4).

Antisipasi dampak perang Ukraina dengan Rusia, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini memastikan bantalan ekonomi ikut dipersiapkan bagi kelompok petani.

"Bapak presiden mewanti-wanti agar subsidi pupuk tepat sasaran, para petani bisa menerima pupuk, sehingga harga pupuk tidak membuat kelangkaan pupuk, dan tidak memberikan dampak pada ketersediaan pangan," paparnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar ini memastikan arahan Jokowi yang meminta agar kenaikan harga pupuk bisa diantisipasi dengan melihat penggunaan di dalam negeri, baik untuk yang subsidi maupun nonsubsidi.

"Tentu akan ada pembatasan terkait dengan komoditas, prioritasnya adalah padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu, dan kakao. Dan tentu pupuk yang disubsidi akan mulai dibatasi, urea dan MPK," demikian Airlangga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA