Dikunjungi Menteri Pembangunan Singapura Desmond Lee, Airlangga Hartarto Bahas Pengembangan KIK Hingga EBT

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 23 Maret 2022, 22:54 WIB
Dikunjungi Menteri Pembangunan Singapura Desmond Lee, Airlangga Hartarto Bahas Pengembangan KIK Hingga EBT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Desmond Lee/Ist
rmol news logo Pemerintah Indonesia tunjukkan keseriusan dalam upaya percepatan pembangunan dan investasi di Kawasan Industri Kendal (KIK) di Jawa Tengah sebagai peluang strategis dalam membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan potensi ekspor.

Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Desmond Lee di Jakarta, Rabu (23/3).

"Salah satunya, dengan dilakukannya revitalisasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), yang diharapkan dapat mempercepat aktivitas ekonomi di KIK," ujar Airlangga Hartarto.

Menteri Lee yang direncanakan akan berkunjung ke Kendal, mengatakan perlunya untuk menghadirkan fasilitas pendidikan dan pelatihan vokasi dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM masyarakat lokal di Kendal dalam rangka mendukung KIK.

Selain pembahasan mengenai perkembangan pengembangan Kawasan Industri Kendal, pertemuan Menteri kedua negara tersebut juga membahas terkait kerja sama dalam sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) dan pemanfaatan teknologi suplai air bersih.

Pada pertemuan itu, Airlangga Hartarto sempat melontarkan pertanyaan kepada Menteri Lee terkait fokus rencana pembangunan Singapura dalam 10 sampai 15 tahun ke depan.

"Singapura menekankan pada pembangunan hijau termasuk green building, green infrastructure, dan investasi di bidang riset dan pembangunan disamping mitigasi terhadap kelangkaan pangan dan energi," ujar Lee menjawab pertanyaan Airlangga.

Soal pembahasan kerja sama di bidang energi baru terbarukan (EBT), Lee menyampaikan pentingnya rencana ekspor EBT Indonesia ke Singapura.

"Selain dalam upaya mengurangi emisi karbon, namun juga dapat menyediakan lapangan kerja hijau," katanya.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan hingga 418 GW EBT dari sumber daya air, panas bumi, angin, dan matahari.

Selanjutnya, kedua menteri ini juga bertukar pandangan mengenai bidang teknologi suplai air bersih. Lee pada kesempatan itu juga menganjurkan pemanfaatan teknologi untuk mengolah air sungai dikarenakan desalinasi air laut masih relatif mahal.

Isu perkembangan perang Rusia dan Ukraina, Nongsa Digital Park di Batam dan rencana penyelenggaraan World Cities Summit serta ATxSummit di Singapura juga menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut.

Turut hadir mendampingi Airlangga dalam pertemuan tersebut yakni Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo, Staf Khusus Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman, dan Asisten Deputi Kerja Sama Regional dan  Subregional Netty Muharni.

Sementara itu, Menteri Pembangunan Nasional Singapura didampingi oleh Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA