"Kami masih mengkaji usulan itu," ujar Ketua DPP PPP Achmad Baidowi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/2).
Pasalnya, kata politisi yang karib disapa Awiek, jika melihat beberapa indikator, diundurnya pemilu tampak masuk akal lantaran ekonomi nasional sedang dalam fase pemulihan akibat hantaman pandemi Covid-19 selama dua tahun ini.
"Harus diakui kita fokus pada pemulihan ekonomi. Jika melihat anggaran pemilu yang diajukan KPU sebesar Rp 84 triliun itu besar banget untuk ongkos demokrasi," katanya.
"Namun jika anggarannya masih bisa dirasionalkan, maka pemilu bisa sesuai jadwal,†sambungnya.
Lanjutnya, anggota Komisi VI DPR RI ini menyampaikan, Indonesia juga pernah memiliki catatan penundaan pelaksanaan pemilu.
"Di satu sisi semangat reformasi tetap harus dijaga. Meskipun dalam sejarah kita, pemilu dimajukan dan diundur juga pernah terjadi,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: