PM Belanda Minta Maaf, Pimpinan MPR: Perlu Ada Kompensasi dan Pengakuan Kemerdekaan RI Tahun 1945

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 18 Februari 2022, 08:48 WIB
PM Belanda Minta Maaf, Pimpinan MPR: Perlu Ada Kompensasi dan Pengakuan Kemerdekaan RI Tahun 1945
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte/Net
rmol news logo Pemerintah Belanda melalui Perdana Menteri Belanda Mark Rutte telah meminta maaf kepada Indonesia atas agresi yang dilakukan negaranya pada tahun 1945 hingga 1950.

Permintaan maaf itu disampaikan setelah ada penelitian yang menunjukkan tentara Belanda melakukan kekerasan ekstrem terhadap rakyat Indonesia pada periode tersebut.

Namun demikian, pimpinan MPR RI menilai permintaan maaf itu tidak cukup. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menuntut setidaknya dua hal yang harus turut dipenuhi.

“Perlu ada kompensasi atas kerugian bangsa Indonesia dan terutama pengakuan resmi atas kemerdekaan NKRI pada 17 Agustus 1945,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Jumat (18/2).

Selama ini, pemerintah Belanda mengakui kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 27 Agustus 1949. Di mana kemerdekaan tersebut ditandai dengan penyerahan kedaulatan yang ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam.

PM Mark Rutte meminta maaf dan menyebut periode sejarah 1945 hingga 1950 di Indonesia sebagai “lembaran hitam dalam sejarah kita” dan “babak menyakitkan dalam sejarah kita”.

“Permintaan maaf yang mendalam atas nama pemerintah Belanda kepada rakyat Indonesia hari ini," kata Rutte seperti dilansir dari situs resmi Pemerintahan Nasional Belanda (De Rijksoverheid. Voor Nederland), Kamis (17/2). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA