NATO adalah aliansi pertahanan yang dibentuk tahun 1949 dan terdiri dari negara-negara Amerika Utara dan Eropa.
Pada konferensi pers di Berlin, Kepala NATO Mark Rutte bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan keprihatinannya jika Trump kembali memimpin AS.
Selama kepemimpinannya, Trump sempat mengancam akan menarik AS dari NATO jika anggota lain tidak menaikkan kontribusi anggaran yang timpang.
Dengan AS sebagai kontributor terbesar, dengan total sumbangan lebih dari 860 miliar dolar AS, aliansi ini bergantung pada dukungan signifikan Amerika Serikat.
Ia meminta anggota NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 2% dari PDB guna membagi beban pertahanan secara adil.
Sikap Trump ini yang kemudian menimbulkan ketegangan dalam hubungan AS dengan para pemimpin Eropa, terlebih jika Trump terpilih sebagai presiden AS baru periode 2025- 2029.
Namun, Rutte meyakinkan bahwa NATO akan tetap solid dan siap bekerja sama dengan presiden AS mendatang, termasuk Trump.
“Kami akan bekerja sama dengan siapa pun, baik Kamala Harris maupun Donald Trump, demi menjaga kesatuan aliansi,” ujar Rutte, Senin, 4 November 2024 waktu setempat.
Rutte menekankan pentingnya menjaga aliansi transatlantik di tengah ketegangan geopolitik, khususnya menghadapi ancaman Rusia.
"Amerika paham bahwa jika Rusia berhasil di Ukraina, keamanan NATO di Eropa Timur akan terancam langsung," tambahnya.
BERITA TERKAIT: