Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menjelang pertemuan puncak aliansi selama dua hari di Den Haag pada Selasa, 24 Juni 2025.
Rutte menyampaikan kekhawatirannya tentang penggunaan senjata nuklir Iran yang dinilai mampu memicu ketidakstabilan kawasan.
"Dan itulah sebabnya NATO mengatakan Iran tidak boleh dan ini adalah posisi NATO yang konsisten Iran tidak boleh memegang kendali pada senjata nuklir," kata Rutte kepada wartawan, seperti dimuat
Reuters.
Oleh sebab itu, Rutte menegaskan bahwa tindakan AS menyerang tiga situs nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025 tidak melanggar hukum internasional.
"Saya tidak setuju bahwa ini melanggar hukum internasional, apa yang dilakukan AS," lanjutnya.
Rutte juga mengingatkan bahwa negara-negara sekutu telah berulang kali meminta Iran agar mematuhi perjanjian nonproliferasi senjata nuklir.
“Sekutu telah berulang kali mendesak Iran untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian nonproliferasi,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rutte mengumumkan bahwa seluruh anggota NATO telah menyepakati target baru pengeluaran pertahanan sebesar 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Target ini mencakup investasi besar-besaran dalam sistem persenjataan dan pertahanan.
"Semua anggota NATO, termasuk Spanyol, telah menyetujui target baru tersebut. Aliansi tidak memiliki pilihan lain atau kesepakatan sampingan," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: