Merespons hal itu, pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran mengatakan bahwa kursi Wamen tidak perlu ada. Argumentasinya, di dalam semua kementerian sudah ada struktur birokrasi yang lengkap.
"Karena menteri-menteri sudah didampingi oleh para Direktur Jenderal, menteri-menteri juga sudah memiliki staf ahli secara struktural dan staf-staf khusus yang direkrut sesuai dengan kebutuhan," demikian kata Andi Yusran kepada
, Minggu malam (9/1).
Lebih lanjut Andi melihat, keberadaan kursi Wamen hanya bentuk akomodasi untuk sekawanan politik rezim yang membantu pemenangan.
"Keberadaan Wamen terindikasi sekadar menjadi tempat ‘berlabuh’ para konco (tim koalisi politik dan atau tim sukses) yang belum mendapat jatah kursi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: