Hal ini dipertanyakan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie. Sebabnya, dia menilai Jokowi seolah tidak memikirkan kontribusi PAN untuk bisa bekerja demi rakyat.
"Pasalnya PAN masuk gerbong koalisi pemerintahan Jokowi," ujar Jerry kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/1).
Menurut Jerry, waktu penundaan
reshuffle sudah berlangsung cukup lama, apabila dihitung dari pernyataan resmi PAN untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintahan pada Rakernas II PAN di Kantor DPP PAN, Jalan Warung Buncit Raya, Kalibata, Jakarta Selatan, 31 Agustus 2021 yang lalu.
Sehingga,
reshuffle yang masih tarik ulur kapan akan dilakukan Jokowi hingga minggu pertama tahun 2022, justru menurut Jerry makin mempertegas gelagat Kepala Negara menutup kemungkinan PAN mendapat kursi menteri.
"Paling efektif kalau
reshuffle akhir tahun 2021. Tapi ini sudah minggu pertama belum ada signal. Malahan angin berputar, isu
reshuffle diganti penambahan wakil menteri," tuturnya.
Maka dari itu, Jerry menyarankan PAN untuk ambil sikap tegas mengenai dinamika politik yang terjadi sekarang ini, tanpa harus menunggu lama Jokowi melakukan
reshuffle.
"Buat saya PAN keluar di koalisi jika tak ada kadernya di kabinet," demikian Jerry.
BERITA TERKAIT: